Kamis, 21 November 2013

Formulasi Pestisida

Formulasi Pestisida :



A. Bentuk Cair

A.1. EC (Emulsifiable Cocentrate atau Emulsible Cocentrate). 
Sediaan berbentuk pekatan (konsentrat) cair dengan konsentrasi bahan aktif yang cukup tinggi. Kosentrasi ini jika dicampur dengan air akan membentuk emulsi (butiran benda cair yang melayang dalam media cair lain). EC umumnya digunakan dengan cara disemprot, meskipun dapat pula digunakan dengan cara lain. 

A.2. Soluble Concentrate in water (WSC) atau Water Soluble Concentrate (WSC).

 Formulasi ini mirip EC, tetapi bila decamp[ur air tidsak membentuk emulsi, melainkan membentuk larutan homogen. Umumnya, sediaan ini digunakan dengan cara disemprotkan.

A.3. Aeous Solution (AS) atau Aquaous Concentrate (AC)
pekatan ini diarutkan dalam air. Persisida yang diformulasi dalam bentuk AS dan AC umumnya pestisida berbentuk garam yang mempunyai kelarutan tinggi dalam air. Pestisida ini juga dighunakan dengan cara disemprot.

A.4. Soluble (SL).
Pekatan cair ini jika dicampurkan air akan membentuk larutan. Pestisida ini digunakan dengan cara disemprotkan. SL juga dapat mengacu pada formulasi slurry.

A.5. Flowable (F) atau Flowabel in Water (FW). 
Formulasi ini berupa konsentrasi cair yangs angat pekat. Bila dicampur air, F atau FW akan membentuk emilsi seperti halnya WP. Pada dasarnya FW adalah WP yang dibasahkan.

A.6. Ultra Low Volume (ULV). 
Sediaan khusus untuk penyemprotan dengan volume ultra rendah, yakni volume semprot antara 1 hingga 5 liter/hektar. ULV umumnya merupakan sdiaan siap pakai, tanpa harus dicampur dengan air.


B. Bentuk padat

B.1. Wettable Powder (WP). 
Formulasi WP bersama EC merupakan formulasi klasik yang masih banyak digunakan hingga saat ini. WP adalah formulasi bentuk tepung yang bila dicampur air akan membentuk suspensi yang penggunaannya dengan cara disemprot.

B.2. Soluble powder (S atau SP). 
Formulasi bentuk tepung yang bisa dicampur air akan menghasilkan larutan homogen. Pestisida ini juga digunakan dengan cara disemprotkan.

B.3. Butiran (G). 
Butiran yang umumnya merupakan sedian siap pakai dengan konsetrasi rendah. Pestisida butiran digunakan dengan cara ditaburkan di lapagan (baik secara manual dengan tangan atau dengan mesin penabur) setelah penaburan dapat diikuti denga pegolahan tanah atai tidak. Disamping formulasi G dikenal juga fomulasi SG, yakni sand granular.

B.4. Water Dipersible Granule (WG atau WDG)
WDG atau WG berbentuk butiran, mirip G, tetapi penggunaanya sangat berbeda. Formulasi WDG harus diencerkan denga air dan digunakan dengan cara disemprotkan.

B.5. Seed dreesing (SD) atau Seed Treatment (ST)
Sediaan berbentuk tepung yang khusus digunakan untuk perawatan benih

B.6. Tepug Hembus atau Dust (D)
Sediaan siap pakai dengan konsentrasi rendah yang digunakan dengan cara dihembuskan.

B.7. Umpan atau bait (B) ready Mix Bait (RB atau RMB).
 umpan merupakan formulasi siap pakai yang umumya digunakan untuk formulasi rodentisida.

Rabu, 14 Agustus 2013

Agen DiGrow Godong, Purwodadi, Grobogan


A. DIGROW HIJAU

Bagi Tanaman:

Padi, Singkong, Kencur, Temulawak & Jahe




  • Digunakan masa Vegetatif
  • Merangsang & meningkatkan pertumbuhan akar, batang, daun & tunas / anakan dengan cepat
  • Meningkatkan Daya Tahan terhadap Hama & Penyakit
  • Memulihkan tanaman yang sakit atau habis dipanen
  • Memeperpanjang masa produktif tanaman
Bagi Hewan Ternak & Ikan

  • Meningkatkan nafsu makan & memacu pertumbuhan / penggemukan
  • Memulihkan kondisi hewan / ikan sehabis berproduksi
  • Meningkatkan daya tahan / Imunitas
  • Meningkatkan produksi susu
  • Meningkatkan populasi plankton pada kolam ikan 
  •  Menekan FCR ( Feed Conversion Rasio ) & Menghemat biaya pakan

DiGrow pada Padi :



DiGrow pada UNGGAS PETELUR ( Ayam, Bebek, Puyuh dsb):

Masa Pertumbuhan (Digrow Hijau) :
= sejak umur 5 hari s/d menjelang masa produksi, dosis 0,5 - 1 cc / liter air minum, pemberian cukup 1 kali /hari

Masa Produksi ( DiGrow Merah ) :
= Dosis 0,5 cc/ liter air minum, pemberian 1 kali / hari




Sabtu, 03 Agustus 2013

PT. Kresna


1. HERBISIDA :
  • Bablas 490 SL = Isopropil amina glifosat : 490 g/l ( setara glifosat 363 g/l)
  • Basmilah 490 SL= Isopropil amina glifosat : 490 g/l ( setara glifosat 363 g/l)
  • Bio Up 490 SL = Isopropil amina glifosat : 490 g/l ( setara glifosat 363 g/l)
  • Bravoxone 276 SL = Paraquat dichloride 276 g/l (setara Paraquat ion 200 g/l)
  • Cyro 24 WG = Metil metsulfuron 24 %
  • Dikamin 720 SL = 2,4D dimetil amina 720 g/l
  • Gibas 240 SL = Isopropil amina glifosat : 2400 g/l ( setara glifosat 178 g/l)
  • Grasso 480 SL =  IPA Glifosat 480 g/l (setara glifosat 356 g/l)
  • Jifos 160 SL = Isopropil amina glifosat : 160 g/l ( setara glifosat 119 g/l)
  • Konup 480 SL = Isopropil amina glifosat : 480 g/l ( setara glifosat 356 g/l)
  • Konup 76 SG = Monoamonium glifosat 75,7 %
  • Kresna 400 SL = IPA Glifosat 400 g/l (setara glifosat 356 g/l)
  • Kresnatop 500 SC = Amethryn 500 g/l
  • Krestar 300/100 SL = IPA Glifosat300 g/l (setara glifosat 222 g/l) + 2,4 D dimetilamina 100 g/l
  • Metsul 24 WP = Metil metsulfuron 24 %
  • Nikitop 160 SL = Isopropil amina glifosat : 160 g/l ( setara glifosat 152 g/l)
  • Rudstar 250 EC = oksadiazon 250 g/l
  • Rumat 300/100 SL = IPA glifosat 300 g/l + 2,4 D dimetilamina 100 g/l
  • Tamaris 240 SL = Isopropil amina glifosat : 240 g/l ( setara glifosat 178 g/l)
  • Tamaxone 276 SL = Paraquat diklorida 276 g/l (setara ion paraquat 200 g/l)
  • TMA-6 = 2,4 D dimetilamina 865 g/l
  • Tuntas 300/100 SL = IPA Glifosat 300 g/l (setara glifosat 222 g/l) + 2,4 D dimetilamina 100 g/l
  • Viaron 80 WP = Diuron 80 %
  • Vulgar 865 SL = 2,4 D dimetilamina 865 g/l

Selasa, 09 Juli 2013

Tanaman & Organisme Sasaran

  • Anggrek : 

  1. Penyakit bercak daun ( Cercospora Dendrobii) = Antracol, Folicur, Nativ
  2. Penyakit Busuk Hitam ( Phythoptora Nicotianae) = Antracol, Folicur, Nativo, Trivia
  3. Penyakit Bercak Daun ( Cecospora) = trivia

  • Anggur :

  1. Penyakit tepung/Embun Bulu (Plasmophara viticola) = Agrifos, Antracol, Bayfidan, Cupravit, Curzate, Folirfos, Manzate, Petrostar, Pruvit PR, Sultricob
  2. Ulat Grayak (Spodoptora Exigua) = Buldok, Tokuthion

  • Anggrek :

  1. Kutu Perisai (Parlatoria Proteus) =  Supracide
  2. Ulat Grayak (Spodoptora Litura) = Buldok, Decis

Senin, 01 Juli 2013

Petrosida Gresik


Herbisida :

  1. Zeram        = bahan aktif Oxyfluorfen 250 g/l, utk mengendalikan Gulma pd Bawang Merah
  2. Sidaxone   = BA parakuat diklorida 276 g/l
  3. See Top    = BA IPA glifosat 525 g/l
  4. Sidafos      = BA IPA glifosat 480 g/l

Fungida :

  1. Satgas 75 WP        = Bahan aktif Propineb 75 %
  2. Siodan 20 WP       = Bahan Aktif Simoksanil 20 %
  3. Cozene 70/10 WP = Bahan Aktif Mankozeb 70 % + Karbendazim 10 %
  4. Fenosida 255 EC   = Bahan Aktif Difenokonazole 255 g/l

Insektisida :

  1. Sidajos 430 EC      = Bahan Aktif Dimetoat 430 g/l
  2. Sidatan 410 SL      = Bahan Aktif Dimehipo 410 g/l
  3. Naga 500 EC        = Bahan Aktif BPMC 500 g/l
  4. Sidabas 500 EC    = Bahan Aktif BPMC 500 g/l
  5. Yasitrin 30 EC       = Bahan Aktif Sipermetrin 30 g/l
  6. Sidametrin 50 EC  = Bahan Aktif Sipermetrin 50 g/l 
  7. Genius 100 EC      = Bahan Aktif Sipermetrin 100 g/l

Kamis, 13 Juni 2013

TUK TUK


Pembibitan /Pesemaian

1.Peralatan:
  Cangkul, Kored/arit, gembor (untuk penyiraman).  Gembor dipilih yang lubangnya kecil sehingga kucuran airnya tidak mengganggu/merusak pesemaian.
2.Media
  Untuk pembibitan di bedengan bisa kita gunakan campuran pupuk kandang dan tanah (1:1), atau tanah, pupuk kandang, arang sekam bakar (1:1:1) atau lainnya sehingga media/bedengan tersebut remah dan gembur.
3. Bahan

    Benih TUKTUK, Regent GR, SP 36,  KCl, arang sekam, pupuk kandang halus/kompos, sungkup bambu, plastik penutup sungkup, sekam.
4. Persiapan Media
Tanah dibajak/dicangkul, buat bedengan dengan ukuran lebar 1,2 – 1,5 m, dengan panjang sesuaikan dengan kondisi lahan
Taburkan sekam padi 15 – 20 cm merata keseluruh bedenangan.
Lakukanlah pembakaran sekam tersebut di atas bedengan, biarkan sampai semua sekam benarbenar terbakar.
Pada hari berikutnya, setelah semua sekam terbakar, bedengan dibasahi, kemudian taburkan pupuk dasar SP36   50g/m2, KCl 50g/m2, dan Regent 3 g/m2.
Taburkan kapur pertanian merata di atas bedengan dengan dosis 100 – 200 g/m2 ( 1-2 ton/ha)
Aduk dengan cara dicangkul / dikored hingga semua bahan tersebut tercampur rata dengan sekam yang telah terbakar. Haluskan dan ratakan permukaan bedengan.
Seprotkan Humit Acid cair ( CyberONE dosis 30 ml/lt air) pada bedengan.
5. Penyemaian Benih
Siram bedengan dgn gembor
Buat alur sedalam 1-2 cm dgn jarak antar alur 10 cm.
Tabur merata benih bawang secara merata (usahakan tdk banyak benih yg menumpuk) pada setiap alurnya..
Tutup benih tsb dgn pupuk kandang/ kompos/sekam/ bahan organik lainnya.
Siram media tsb sampai basah betul dan tutup bedengan dgn plastik.
6. Pemeliharaan Pembibitan
Bila pertumbuhan bibit kurang subur diberi pupuk tambahan, bisa dilakukan pada umur 21 dan 28 HSS.
Pupuk yg diberikan adl NPK dgn dosis 5 gr/lt yg bisa dicampur dgn Acrobat 5 ml/ 10 lt air, kmd disiramkan diperakaran
         ( 10 lt larutan/ 3 m2).

7. Bibit Siap Tanam
         Kokoh berwarna hijau segar, berumur + 6 minggu, tumbuh 5-6 helai daun, dipotong bila terlalu tinggi
 Persiapan Penanaman
1.     Pengolahan tanah harus benar- benar gembur.
2.      Pemberian bahan organik sangat mendukung pertumbuhan bibit bawang merah disamping diberikan juga NPK sebagai pupuk
         dasar .
3.     Pemberian kapur pertanian diberikan juga untuk menetralkan ph tanah
4.      Sebelum penanaman bedengan harus dibasahi dengan air
5.      Jarak tanam dibuat 6 – 8 cm x 10 cm.
6.      Tanam bibit dengan kedalaman 3 – 5 cm.
7.       Penanaman bibit dimulai dari tengah ditarik lurus dengan tali, kemudian diteruskan samping kirikanan.
8.       Ada baiknya budidaya bawang merah dari benih dilakukan di musim tidak banyak hujan tapi pengairan ada.
                  

Kamis, 16 Mei 2013

Golongan Insktisida

Golongan Insektisida dan Nama Bahan Aktif :
1. Amidin => Amitraz
2. Avermektin => Emamektin benzoat, Abamektin,
3. Benzoyl, Urea = > trifumuron, NovaluronHeksaflumuron,heksaflumuron
4. Diasil Hidrazin = > metoksi fenosida
5. Difenil = > etofenproks, amarphous
6. Fenil-pirazol = > Fipronil
7. Juvenile homone mimic = > metopren
8. karbamat = > benfukarb, BPMC, karbaril, karbofuron, karbosulfan, merkaptodimetur, MIPC, propoksur, kartab hidroklorida, metomil, tiodikarb, metolkarb,
9. Neristoksin = > bisultap, dimehipo, monosultap,
10. Nitro imidazolidin = > imidakloprid,
11. organofosfat = > asefat, dimetoat, fention, fenitrotion, etion, diklorfos, fentoat, formotion, triazofos, malation, etiprol, triklorfon, profenofos, karbosulfan, piraklofos, protiofos, diazinon, pirimifos metil, poksim, piridafention, metidation, isoksation, klorpirifos,
12. Neonicotinoid = > imidakloprid, tiamitoksan, tiakloprid
13. Pirol = > klorfenapir
14. Pirazolin = > indosakarb
15. piridin = > asetamiprid
16. Organoklorin = > endosulfan
17. triadiazin = > buprofezin
18. Tiourea = > diafentiuron
19. Tiosulfonat = > bensultap, monosultap, dinitefuran,
20. triazin = > siromazin, pimetrozin,
21. trizol = > tiometoksam
22. Urea= > diflubenzuron, flufenoksuron, lufenuron, klorfluazuron, kromafenoksida, abamektin,
23. Biologi = > rotenon, spinosad, saponinn metharizium arisosliae, bacillus turingiensis, bacillus coagulans, beauveria bassiana
24. Anorganik = > asam borat, kalium dikromat, tembaga sulfat, natrium dikromat, tembaga sulfat, borakskreosot, magnesium fosfida, aluminium fosfida, metil bromida, amonium biflorida, asam kromat, tembaga heksa florosilikat, amonium dikromat, seng asipetak,
25. Organofasfat = > etoprofos, metil pirimifos, poksim, fenitrotion, klorpirifos,
26. Sulfamida = > diklofuanid, siflutrin
27. peretroid =>
adh Insektisia dgn Bahan Aktif :
  1. beta sifultrin
  2. bifentrin
  3. deltametrin
  4. indosakarb
  5. esfenfalerat
  6. fenfalerat
  7. fenpropatin
  8. permetrin
  9. siflutrin
  10. sipermetrin
  11. tetasipermetrin
  12. zeta sipermetrin
  13. teta sipermetrin
  14. asetamiprid
  15. gama sihalotrin
  16. lamda sihalotrin


Selasa, 02 April 2013

PT. Bayer Indonesia

PRODUK :

HERBISIDA :
  1. Rumpas 120 EW
FUNGISIDA :
  1. Antracol 70 WP
  2. Nativo 75 WG
  3. Trivia 73 WP
  4. Folicur 430 SC
  5. Folicur 25 WP
 INSEKTISIDA :
  1. Confidor 5 WP
  2. Confidor 350 ES
  3. Decis 2,5 EC
  4. Curbix 95 EC
  5. Destillo
  6. Larvin 75 WP
  7. Larvin 350 AS
  8. Sevin 85 AS
  9. Baylucide 250 EC
  10. Buldok 25 EC
  11. Baycarb 500 EC
  12. BELT Expert 480 SC
  13. Movento Energy 240 SC ( Bahan Aktif :
    Imidakloprid 120 g/l & spirotetramat 120 g/l)
MOLUSKISIDA :
  1. Bayluscide 250 EC  (niklosamida 250 g/l) 
SEED TREATMENT : 
  1. Gaucho 350 FS (Imidakloprid 350 g/l)
ZAT PENGATUR TUMBUH : 
  1. Ethrel 480 SL (Etefon 480 g/l) 

MANFAAT MOVENTO ENERGY 240 SC :


 Apel : kutu daun Aphis pomi, hama trips Thrips sp. (Penyemprotan volume tinggi : 0,5 - 1 ml/l)

Bawang merah : kutu daun Myzus persicae, hama trips Thrips tabaci (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 ml/l)

Cabai : hama kutu daun Myzus persicae, Bemisia tabaci, hama trips Thrips parvispinus (Penyemprotan volume tinggi : 0,5 - 1 l/ha)

Jagung : wereng Peregrinus maidis (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 ml/l)

Jambu biji : kutu putih Ferrisia virgata (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 ml/l)

Jeruk : kutu daun Toxoptera citridus, kutu tempurung Coccus viridis (Penyemprotan volume tinggi : 0,5 - 1 ml/l)

Kentang : kutu kebul Bemisia tabaci, hama trips Thrips palmi (Penyemprotan volume tinggi : 1,5 - 2 ml/l)

Mangga : kutu putih Rastrococcus spinosus, wereng mangga Idiocerus sp. (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 ml/l)


Melon : kutu kebul Bemisia tabaci, hama trips Thrips palmi (Penyemprotan volume tinggi : 1,5 - 2 ml/l)


Rambutan : kutu putih Pseudococcus lilacinus (Penyemprotan volume tinggi : 0,5 - 1 ml/l)


Semangka : kutu kebul Bemisia tabaci, hama trips Thrips palmi (Penyemprotan volume tinggi : 1,5 - 2 ml/l)


Tembakau : kutu daun Myzus persicae, kutu putih Bemisia tabaci (Penyemprotan volume tinggi : 0,5 - 1 l/ha)


Tomat : kutu kebul Bemisia tabaci, hama trips Thrips palmi (Penyemprotan volume tinggi : 1 - 2 ml/l)

Rabu, 30 Januari 2013

Syngenta

PRODUK :




INSEKTISIDA :

  1. Virtako = > Bahan aktif : klorantraniriprol 100 g/l + tiometoksam 200 g/l = Penggerek batang, Hama putih palsu dan wereng coklat
  2. Ampligo = > Bahan Aktif : Klorantraniriprol 100 g/l + lamdasihalotrin 50 g/l
  3. Agrimex => Bahan Aktif abamektin 18,4 g/l = Thrips, kutu daun, penggerek daun, ulat grayak, penggulung daun, perusak daun, penggerek polong, penghisap polong, pengorok daun
  4. Actara => Bahan aktif : tiometoksam = wereng
  5. Atabron (Sudah Tidak Produksi) = > Bahan aktif : klorfluazuron 50 g/l = ulat grayak, perusak buah, kutu daun, penggerek polong, ulat kilan, perusak buah, penggerek pucuk, penggulung daun, penghisap polong, ulat api, ulat buah
  6. Plenum => bahan aktif : pimetrozin 50 % = Wereng coklat, wereng punggung putih, wereng hijau, kepinding tanah, walang sangit
  7. Curaccron => bahan aktif Profenofos 500 g/l =

FUNGISIDA :


  1. Score => bahan aktif : difenokonazole 250 g/l = bercak daun, busuk dan antraknosa/Pathek
  2. Amistartop =>bahan aktif : azoxistrobin 200 g/l + difenokonazole 125 g/l = bercak ungu, antraknosa, bercak daun, busuk buah, akar gada, embun bulu, hawar pelepah, bercak kering, karat, embun tepung
  3. Filia => bahan aktif : propikonazol 125 g/l + triziklzol 400 g/l = Blast pada padi
  4. Bion-M => bahan aktif asibensolar 1 % + mankozeb 48 % = Antaknosa, Phytopthora, erwinia
  5. Ridomil Gold => bahan aktif mefenoksam 4 % + Mankozeb 64 % = Embun Bulu pd Melon, busuk daun pd kakao, kentang, tomat

HERBISIDA :

  1. Gramoxone => bahan aktif : parakuat diklorida 276 g/l 
  2. Touchdown => bahan aktif : kalium glifosat 620 g/l = Herbisida sistemik purna tumbuh
  3. Logran 75 WG => bahan aktif Triasulfuron 75 %
ZPT ( Zat Pengatur Tumbuh )
  1. Cultar 250 SC => Paklobutrazole 250 g/l

RODENTISIDA :

  1. Klerat => bahan aktif  Brodifakum 0,005 % = Tikus sawah Rattus argentiventer dan tikus semak Rattus tiomanicus

Senin, 28 Januari 2013

BA Tembaga

1. Cobox (Fungisida) : Bahan aktif tembaga oksiklorida 50 % cu
2. Kasumin (Bakterisida/fungisida) : BA Kasugamisin hidroklorida 5,7 % dan Tembaga oksiklorida 75,6 %
3. Kuproxat (Bakterisida/fungisida) : BA tembaga oksisulfat 345 g/l
4. Kocide (Fungisida): BA tembaga hidroksida 54 % (setara dgn tembaga 35 %)
5. Nordox (Fungisida) : BA tembaga oksida 86 %
6. Funguran ( Fungiisda ) : Bahan aktif Tembaga Hidroksida 80 %